[THE SERIES] THE PRESIDENT’S SON – Part 3 (END)

Kyuhyun berlari sangat cepat dengan Jiwon yang berusaha keras menjajarinya. Mereka bolak-balik nyaris tertangkap hingga akhirnya Jiwon merasa tak kuat lagi dan pelan-pelan melepaskan genggaman Kyuhyun. Awalnya Kyuhyun tak menyadarinya, tapi lama kelamaan ia merasa aneh dengan beban yang seperti menghilang dari genggamannya. Dan begitu menoleh… seperti ketakutannya, Jiwon sudah sukses terkulai tak berdaya di tangan dua penjahat itu.

 

THE PRESIDENT’S SON – Part 3 [END]

(Part 1; Part 2)

Written by Lolita Choi (@lolita309)

Starring: Jo Kyuhyun

 

“Jadi ya eon, alih-alih lari dan nyelamatin dirinya sendiri, dia lebih milih buat mutar balik dan mencoba nyelamatin aku! Omona~ padahal badannya ‘kurang meyakinkan’ gitu tapi nyalinya ngajak berantem dua penculik aku itu oke banget…! Untungnya ga lama tim SAR dan relawan-relawan kami datang dan ngebantu dia. Huaah~ penjahatnya ketangkep dan kami selamat deh. Keren ya eon, ya?” Jiwon bercerita panjang lebar untuk kesekian kalinya tentang aksi penculikan yang baru saja dihadapinya itu pada sang calon kakak ipar, Yora, di salon sambil menjalani spa pre-wedding. Jiwon hanya menemani, tentu, karena yang akan menikah disini adalah Yora dan Choi Siwon, putra sulung keluarga Choi, kakak Jiwon.

“Iya, iya… Ya ampun kamu juga udah sering nyaris diculik kan sayang?” kata Yora sambil tertawa kecil dan geleng-geleng kepala di atas kasur pijatnya. Mereka sedang dipijat untuk seterusnya dilulur nanti.

“Iiihh, ini beda eon sayang… Sekarang ada superhero-nya! Uwaa, sayang banget besoknya tim aku udah keburu pulang, mana aku belum sempat pamitan dan bilang makasih sama dia gara-gara masih lemes… Mbak (?), agak kencengan disitu ya, ah ne. Gitu eon…” ia kembali beralih pada sang calon ipar kesayangannya.

Yora masih mengangguk-angguk sambil meraih remote TV yang diletakkan di hadapannya. Acara musik. Berita. Ia sedang mencari channel yang menayangkan serial TV favoritnya, Grey’s Anatomy (dasar dokter -__-), tapi dimana channel itu di TV salon ini?

“Eon, eon, eon, yang tadi, yang tadi.”

Eung? Yora menoleh ke arah adik tunangannya itu yang kini menatap TV dengan wajah berbinar-binar. Ada apa sih? Ia pun memencet tombol ‘back’. “Ini?”

“Lagi, lagi.” Sekarang tangannya mulai melambai-lambai ke kiri layaknya tukang parkir. Keluarga Choi dan gesture -__-, pikir Yora. “Nah ini, ini! Eonni, ini cowok itu, cowok itu!! Relawan yang aku ceritain tadi!!”

“Heeh? Ngapain dia di TV?” Yora langsung menoleh kembali ke arah TV yang berjarak beberapa meter di depannya. Talkshow politik?

“Pemilu baru saja berakhir dengan memberikan hasil 72.18% bagi kemenangan pasangan Jo Taewang-Kwon Seunggi. Tapi ternyata di balik kesuksesan pasangan ini, ada seorang yang kiprahnya patut diperhitungkan. Masih bersama Jo Kyuhyun, putra sulung presiden terpilih Jo Taewang, inilah Afternoon News.”

“PUTRA SULUNG PRESIDEN TERPILIH JO??!!” teriak Jiwon yang langsung kembali mengunci mulutnya menyadari semua orang kini mencoba mengintip ke dalam ruang pijatnya. Ia nyengir kuda untuk menutupi rasa malunya. “Sumpah eon sumpah aku ga tau sama sekali, dan ya ampun kemarin aku juga pilih Jo-ssi! Aku suka banget sama visinya, betul-betul masuk di akal anak muda dan ga ngeguruin! Dan ternyata… dia…”

“Ne, Kyuhyun-ssi, jadi ternyata Anda-lah ‘kunci’ kesuksesan pasangan JoKwon dalam menggaet pemilih muda, benar?”

“Ah, aniyo, bukan kunci, karena sebetulnya ide untuk mendengarkan lebih serius aspirasi anak muda memang sudah sejak lama ada, saya hanya sebagai lawan tukar pikiran dengan Jo-ssi dan Kwon-ssi saja. Jo-ssi terutama, namanya juga anak. Ye.”

“Apa Anda memang selalu memanggil ayah Anda dengan ‘Jo-ssi’?” tanya si pembawa acara yang langsung disambut tawa audiens. Kyuhyun menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, tersipu malu.

“Ah ne, selain di rumah. Pokoknya ketika berbicara dengan orang lain selain keluarga dan orang-orang terdekat, saya selalu berusaha membahasakan ayah saya dengan panggilan itu. Sebetulnya ini bermula sejak saya magang di kepengurusan parpol tempat ayah saya bernaung, dan sejak itu menjadi kebiasaan.”

“Wah, Anda magang di parpol XXX? Apa Anda juga bercita-cita meneruskan jejak ayah Anda?”

“Untuk sementara politik masih menjadi hobi saja karena saya memang sudah suka berdiplomasi sejak kecil, sekaligus tambah-tambah wawasan mengingat kuliah saya juga di jurusan Ilmu Politik. Apeuro (ke depannya), saya hanya berharap dapat terus membantu membangun Korea yang lebih baik lagi, dan tentu saya akan bekerja keras untuk itu.”

“Betul-betul ucapan dari seorang ahli diplomasi sejak kecil, rasanya jika Anda mencalonkan diri di Pemilu kemarin pasti banyak juga yang akan memilih Anda—terutama gadis-gadis, tentunya.” goda si pembawa acara yang tiba-tiba langsung disambut teriakan dari arah penonton. Kamerapun berputar dan terlihatlah serombongan gadis-gadis seumuran SMA dengan baliho bertuliskan ‘Kyuhyun-ssi, Marry Me’, ‘Hanguk-ui Adeul, Hwaiting!’, dll. Wajah Kyuhyun makin merah dibuatnya (ga Kyuhyun banget :p).

“Kyuhyun-ssi,”

“Ah ne.” jawab Kyuhyun sambil mengangkat kepalanya lagi.

“Anda tentu sudah pernah mendengar tentang julukan ‘Hanguk-ui Adeul (Korea’s Son)’ yang ditujukan pada Anda semenjak kiprah politik Anda ini, kan?” Kyuhyun mengangguk. “Bagaimana pendapat Anda?”

“Pertama-tama, saya hanya ingin berterimakasih untuk julukan itu, dan saya akan berusaha menjadi representatif pemuda Korea yang baik seperti maksud julukan itu. Ne.”

“Seperti pidato penerimaan award ya, Kyuhyun-ssi.” Seluruh studio tertawa lagi, termasuk Kyuhyun. “Mendekati akhir, pertanyaan semakin menarik. Kini tentang wanita.” Buka si pembawa acara lagi yang langsung mengundang sorak ‘Wooo~’, terutama dari ‘fans-fans’ Kyuhyun tadi. “Wow, lihat reaksinya. Nah, jadi apa tipe wanita ideal Anda, dan apakah Anda sudah menemukannya? Memiliki kekasih, maksud saya—standar kan? Jadi mohon dijawab.”

Kali ini Kyuhyun betul-betul butuh waktu untuk berpikir, tidak seperti jawaban-jawabannya sebelumnya. Walau akhirnya, “Saya termasuk orang yang tidak punya tipe khusus, yang punya tipe khusus itu hati saya, jadi saya hanya mengikutinya saja.” Lagi-lagi jawabannya mengundang sorakan riuh penonton. Kyuhyun tertawa, “Hahaha, gombal, ya? Tapi jeongmal, memang begitu. Dan sejauh ini, ya, saya sudah menemukan gadis itu—“

“Pindah, eon.” Mata Jiwon yang sepanjang acara berbinar-binar berkat melihat ‘gebetannya’ di TV itu langsung redup dengan perkataan terakhir Kyuhyun barusan. Yah, sudah punya pacar… T.T

Yora menatap calon ipar yang disayanginya itu sambil memindah channel seperti yang diminta gadis itu, “Waeyo?”

“Aninde.” Jawab Jiwon lesu sambil membuka ponselnya, mencoba membangkitkan mood lewat dunia maya…

***

TOK TOK!

Pintu kamar Kyuhyun terdengar diketuk. Kyuhyun menoleh, dan sejurus kemudian seukir wajah sudah menghiasi pintu itu. Sang adik kesayangan, Dambi. Kyuhyun tersenyum melihatnya.

“Oppa, igeo. Undangan pernikahan Siwon oppa.” Dambi menghampiri kakaknya yang sedang tidur-tiduran di ranjangnya sambil bermain PSP. Hari libur memang jadwalnya untuk sekali dalam seminggu menjadi ‘cowok biasa’. Main PSP, malas-malasan, dan sebagainya. (Capek juga kali jadi anak presiden, hehe).

“Jinjja? Wah, akhirnya Siwon Hyung nikah juga.” Kyuhyun cengar-cengir sambil mengambil undangan itu dari tangan sang adik. Ia memang tahu betapa bekerja kerasnya Siwon yang seorang polisi mengumpulkan uang demi menikahi gadis pujaannya ini. Ia bahkan mengambil tawaran menjadi secret service ayah Kyuhyun, Jo Taewang, hanya demi kejar setoran menikah ini. Dan karena menjadi secret service itulah Siwon jadi sering seliweran di gedung parlemen hingga akhirnya berkenalan dengan Kyuhyun yang dulunya hanya cleaning service disana sebelum diangkat anak oleh Jo-ssi.

“The wedding… Choi Siwon, putra sulung Choi Wookgi dari Choi Corp…” Kyuhyun membaca undangan itu. “Heehh? Choi Corp.? Choi Corp. developer kompleks perumahan kita ini?? Kerajaan properti terbesar Korea itu??”

Dambi mengangguk-angguk sambil terus melanjutkan permainan Kyuhyun di PSP tadi (untung yang punya ga sadar, bisa ngamuk kali :p), “Emang oppa ga tau? Katanya idola sendiri, kagum, tapi gini aja ga tau.” Cibir gadis SMA itu.

“Anak orang kaya dong? Lah trus ngapain dia heboh-heboh nyari uang sampai mau nyambi jadi secret service segala ya?”

“Itu namanya mandiri, oppa sayang… Makanya dulu aku sempat suka sama dia. Sayang udah ada Yora eonni.”

Kyuhyun mengangguk-angguk asal sambil matanya terus menyusuri undangan berwarna pink muda dan harum itu. Hingga sampailah ia pada list ‘Kami yang Turut Bahagia’.

 

Keluarga Choi:

1.       Choi Wookgi (father)

2.       Song Yeoshin (mother), dan…

 

“Choi Jiwon, SISTER??!!”seru Kyuhyun kaget.

Dambi juga jadi ikut-ikutan kaget mendengarnya (pikirannya: apaan sih ini oppa, teteriakan berasa di hutan kali), dan segera menoleh ke arah sang kakak yang masih terbengong-bengong. Pantas rasanya nama itu familiar… Choi Jiwon, dan Choi Siwon… pikir Kyuhyun.

Game Over, Game Over~

Seketika Dambi langsung beralih ke PSP yang masih dipegangnya tadi begitu mendengar bunyi tersebut. Omona! Gara-gara dia lupa nge-pause pas Kyuhyun teriak tadi, karakternya jadi kalah! Gawat, gawat~

Maka diam-diam, mumpung Kyuhyun masih sibuk melototin undangan tadi, Dambi pun berjingkat keluar dari kamar itu, sampai…

“AAAAAA~ GAME OVER! DAMBIIII!!”

***

“Presiden Jo! Silakan kemari, silakan kemari—“

Kyuhyun beserta ayahnya dan Dambi baru saja sampai di gedung tempat resepsi pernikahan Siwon dan Yora ketika pengawalan ketat serta pintu khusus untuk mereka langsung diberikan oleh panitia resepsi ini. Kyuhyun berdecak, seperti yang dapat diperkirakan dari pesta putra sulung orang terkaya Korea, pikirnya. Cukup berbasa-basi dengan orang-orang penting lainnya bersama sang ayah begitu mereka sampai di dalam, Kyuhyun pun mohon diri untuk segera mencari kebenaran atas pemikirannya. Ya, siapa lagi kalau bukan Jiwon. Ia betul-betul ingin tahu apakah betul Jiwon yang dikenalnya-lah Choi Jiwon adik Siwon Hyung-nya itu.

Maka ia segera menyusuri ballroom gedung yang sebetulnya tidak begitu besar itu, satu hal yang aneh dari pesta ini. Entah karena tidak ingin mengundang terlalu banyak orang atau mementingkan kenyamanan tamu-tamunya yang sebagian besar orang penting, atau malah karena dua-duanya, Kyuhyun tidak tahu. *alasan sebenarnya sih karena Yora dan Siwon yang ngotot mau biayain sendiri pernikahan mereka, jadi ya cuma gedung berkapasitas ini yang mampu mereka sewa :p* Yang jelas kesan sweet yang diberikan pesta ini betul-betul terasa. Bunga putih dimana-mana, dengan beberapa sentuhan pink juga di dekorasinya. Ia melihat ke arah sepasang pengantin yang betul-betul menjadi pusat perhatian sore ini. Tidak berlebihan jika dibilang tidak ada satupun disini yang terlihat lebih bersinar dari mereka. Bukan karena pakaian yang mereka gunakan, tapi karena aura kebahagiaan dan memang, tampilan mereka berdua yang dari awalnya memang sudah cantik dan tampan. Pakaian indah itu malah terkesan sebagai penunjang saja.

Tanpa ia sadari, Jiwon ternyata berada hanya sekitar dua meter dari tempatnya berdiri, juga sedang memperhatikan sepasang pengantin yang sangat terlihat bahagia itu menyalami para tamu. Jiwon ikut tersenyum melihat keduanya. Park Yora dan Choi Siwon. Padahal jelas-jelas ada perbedaan besar menyelimuti keduanya, tapi itu bahkan malah makin mempererat hubungan mereka dan bukan menghancurkannya. Ya, kakaknya dan sang kekasih yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu memang berbeda keyakinan, makanya tidak ada seremonial keagamaan khusus dalam pernikahan mereka ini. Hanya mencatatkan di catatan sipil dan voila! Resepsi ini dilangsungkan. Tapi justru itu yang bagi Jiwon sangat sweet dari hubungan kedua orang yang sangat disayanginya itu…

Jiwon berjalan lambat-lambat sambil masih tersenyum menatap ke tengah ballroom ketika tiba-tiba ia menabrak seseorang. Merasa bersalah, Jiwon sudah akan buru-buru membungkuk ketika ia tersadar, orang yang menabraknya tak lain dan tak bukan adalah…

“Hei, putri bungsu Choi Corp.” Kyuhyun menyapanya duluan. Akhirnya ia menemukannya, dan ternyata spekulasinya benar… Jiwon ini adalah Jiwon yang itu.

Jiwon terkekeh, “Hei, putra sulung Presiden Jo.” Merasa aneh, mereka berdua pun akhirnya tak mampu untuk tidak tertawa mendengar panggilan ‘resmi’ itu.

“Hahaha, sudah kukira kamu bukan orang biasa kan? Apa kabar?” tersenyum, akhirnya Kyuhyun yang mengulurkan tangannya lebih dulu. Jiwon menyambutnya.

“Lihat dirimu dulu sebelum bicara, Hanguk-ui Adeul.” Jiwon membalasnya, bercanda. “Hehe, aku baik kok. Kamu?”

“Sama.” Kaku lagi. Kyuhyun menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Di saat seperti itu, tiba-tiba ia merasa ada seseorang menarik ujung tuksedo-nya.

“Oppa.” ia pun segera menoleh. Ternyata sang adik, Dambi.

Jiwon langsung murung melihat gadis yang baru muncul di hadapannya itu, “Oh, yeojachingu… ingayo? (Pacarmu… ya?)”

Kyuhyun langsung gelagapan, “Ani, aniyeyo. Chin dongsaengiyeyo (Ini adik kandungkußini arti harfiahnya, maksudnya buat nunjukin kalau mereka adik-kakak yang satu keluarga). Dambi, ini teman oppa. Adiknya Siwon Hyung.”

“Jadi ini Jo Dambi?” bocah yang pernah diceritain Yora eonni sebagai salah satu klien oppa dan gara-gara itu jadi naksir oppaku juga itu? tambah Jiwon, cuma berani dalam hati tapinya :p. Dambi mengangguk dan memberi salam sambil membungkuk. Jiwon membalasnya. “Hehe, aku pikir kamu datang dengan pacarmu.” Kata Jiwon pada Kyuhyun.

“Eh? Aku ga punya pacar kok.” Jawab Kyuhyun cepat, mengklarifikasi segalanya di hadapan gadis yang sejak awal sudah menarik hatinya itu. Jiwon terkekeh melihat cepatnya Kyuhyun menjawab, seakan betul-betul ingin memberitahu Jiwon kalau ia masih AVAILABLE.

“Oh ya, nanti malam ikutan pool party-nya ini?” tanya Jiwon. Kyuhyun mengerutkan dahi. Jiwon tertawa, “Mulai malam, acara anak muda. Khusus buat di undangan yang untuk teman-teman oppa dan eonni pasti ada kok satu paragraf tambahan tentang party ini. Ada DJ juga lho. Ga baca ya?” godanya. Kyuhyun makin tengsin mendengarnya.

Dambi menatap bergantian kedua orang yang sepertinya sudah merasa kalau dunia cuma milik mereka berdua itu. Mulai merasa ada yang aneh dari gelagat salting sepasang anak kuliahan di hadapannya.

“Sebentar lagi mulai deh kayaknya,” Jiwon melirik jam tangannya, masih lanjut bicara, betul-betul tidak merasakan pandangan Dambi yang kini melihatnya lekat. “Ikut aja yuk, oh ya, Dambi udah 18 kan? Ikut juga aja.” Katanya sambil tersenyum dan menarik tangan Kyuhyun menuju kolam renang Olympic size yang terletak di belakang gedung ini. Tapi Kyuhyun menahan tangan gadis itu. Jiwon berbalik menatapnya lagi, bingung tapi tetap mengemasnya dalam senyuman.

“Mau jadi partner aku? Well, bukan untuk party ini aja tapinya. Yeojachingu. Aku mau kamu jadi yeojachingu-ku. Kamu mau?” akhirnya kata-kata itu keluar juga dari bibir Kyuhyun.

Dan Jiwon, yang terus terang juga sudah menyukai pria ini sejak pertemuan mereka di baksos Pyeongsan, langsung mengangguk pasti. Kyuhyun pun tersenyum lebar dan segera memeluknya.

 

Begitulah. Tepat hari ini, lahir satu lagi pasangan yang berbahagia selain sang pengantin baru yang empunya acara. Dan pasangan itu adalah Choi Jiwon, adik sang pengantin pria dan kekasihnya, Jo Kyuhyun, yang juga merupakan putra sulung presiden negeri ini…

Tapi di lain pihak, tanpa sadar Dambi meremas tas tangannya keras melihat adegan itu. Ia tidak suka, ia tidak suka ada gadis lain berada di sebelah oppa kesayangannya.

 

END